Minggu, 15 April 2012


Ceritanya tentang bapak2 lulusan universitas favorit di bandung, awalnya ia adalah orang yang awam tentang agama lalu dia mencari dan mengkaji agama di banyak tempat. Ia pun sempat menjadi orang yang alim, setelah bertahun-tahun tidak bertemu dia berbincang dengan saya, awalnya tentang tokoh ulama, akhirnya kita berbincang tentang al-qur’an
“ah, itu mah hanya pemikiran Muhammad yang dibukukan” jawab sang bapak dengan yakin
“oh begitu, kalau begitu bagaimana dengan surga dan neraka?”
“itu adalah hal yang tidak ada”
“lalu, setelah kita meninggal, akan kemana kita?”
“ya kalau meninggal selesailah segala perkara, kematian adalah akhir”
“lalu bagaimana menjelaskan tentang penciptaan kita?”
“itu kan alamiah, terjadi dengan proses alami”
Kalau anda ada di posisi saya, apa yang akan anda katakan untuk meyakinkan bapak itu bahwa ada Allah, ada Akhirat, sesuai dengan apa yang anda yakini? Sedangkan kepada keterangan Allah saja dia sudah tidak percaya.
---------------------------------itu lah awalan yang saya dapat dalam obrolan hari ini-----------------------------------
Bingung kan jadinya, mulai lah mikir.. mau dikasih ayat qur’an sudah tidak percaya, dikasih logika, dia logika nya lebih kuat, pertanyaan dan pernyataan saya selalu terbantahkan..
Karena tidak ada yang bisa menjawab, maka dijawab oleh yang memberi pertanyaan
-----------------------------------------------------jawabannya adalah------------------------------------------------------------
Cobalah kita pikirkan tentang pesawat jet. Apakah ada yang menciptakannya? apa kah yang menciptakan pesawat jet itu  dengan cara simsalabim, atau berproses? Pasti memerlukan proses, misalnya, untuk membuat jok nya saja, butuh bahan-bahan seperti logam, busa, kulit, benang, dll. Berarti untuk membuat jok saja butuh orang yang membuat logam, busa, dll. Sekarang kita sorot logamnya saja. Logam itu berasal dari mana? Misalnya kita sorot logam besinya saja, besi berasal dari alam kan, unsur Fe, dalam atom Fe ada inti atom dan kulit atom, dalam inti atom ada proton dan neutron, lalu proton berasal dari mana?? (hayo jawab)
Jika kita menuhankan logika, harusnya semua ada mulanya, ada sebabnya. Tidak mungkin berhenti pada sesuatu yang tidak ada sebabnya. Kalau begitu, silakan jawab proton itu dari mana???
Dia lah Allah yang menciptakan (meng-ada-kan apa yang sebelumnya tidak ada).  Manusia tidak bisa menciptakan apapun, bahkan orang yg ahli tidak mau disebut pencipta, mereka maunya disebut penemu, karena mereka memang tidak menciptakan apapun, mereka hanya menemukan lalu memanfaatkan apa yang Allah ciptakan, lalu mengubahnya menjadi sesuatu yang baru.
“Allah lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat. Kemudian Dia bersemayam diatas ‘Arasy, dan menundukan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu” (13:2)
Dari ayat itu, jika kita balik kalimatnya, maka akan berbunyi seperti ini, agar kamu meyakini pertemuan(mu) dengan tuhanmu, maka Tuhanmu meninggikan langit tanpa tiang….. (loh apa hubungannya pertemuan dengan Tuhan dengan meninggikan langit?)
Ini tuh apa? (nunjuk ke atap rumah)
Atap (jawab saya)
Fungsinya apa?
Melindungi apa yang ada dibawahnya
Kalau misalnya hujan apa yang kita lakukan? Berteduh kan? Lalu apa yang kita cari? Atap kan? Begitu pentingnya atap sampai org gila pun menyadari pentingnya atap, misalnya, orang gila tidur, pasti dia lebih memilih tidur di bawah atap kan, tidak di tengah jalan.
Kalau kita berpikir itulah penting nya langit bagi kita yang selanjutnya diketahui sebagai atmosfer.  Yang melindungi bumi dari jatuhan benda-benda langit. Bedanya jika atap rumah hanya melindungi isi rumah, kalau langit melindungi  bumi dan isinya. Dan Allah meninggikannya tanpa tiang. Adakah manusia yang bisa membuat atap tanpa tiang??
Lalu? Apa hubangan nya dengan pertemuan dengan tuhan tadi?
Nah sekarang jika orang yang mengingkari pertemuan dengan Allah, coba pikirkan ini Adakah yang hidup hingga 200 tahun? Tentunya tidak ada. Jadi, orang yang merasa akan hidup terus, sungguh tidak punya logika.
“Dan dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (13:3)
Coba pikirkan, Allah lah yang menutupkan malam kepada siang..  sejak ribuan tahun sebelum masehi sampai sekarang masih saja seperti itu (pergiliran siang dan malam).. (subhanallah J)
“Dan dibumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (13:4)
Coba apakah ada keilmuan yang bisa menjelas kan misalnya kurma yang ditanam pada tanah yang sama, disiram dengan air yang sama, namun ada pohon kurma yang bercabang adapula yang tidak, atau ketika petani menggemburkan tanah lalu menanam biji jagung, lalu disiram, lalu tumbuh apakah yang tumbuh hanya pohon jagung? Tidak kan, ada rumput yang tumbuh, dll. Siapa yang menumbuhkan? Lalu ketika jagung itu tumbuh, dalam satu pohon saja, apakah menghasilkan jumlah biji yang sama? (pasti tidak) mengapa? Padahal berasal dari satu pohon? Tanah yang sama? Air yang sama? (ayo jawab!) heran tidak?  Ayo kita jawab keheranan kita.
“Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan, maka yang patut mengherankan adalah ucapan mereka: ‘apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi bentuk yang baru?’ Orang-orang itulah yang kafir kepada tuhannya; dan orang-orang itulah yang (yang dilekatkan) belenggu dilehernya; mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.” (13:5)
Jika kita mengheran kan hal diatas (mengapa tumbuhan yang tumbuh diatas tanah yang sama air yang sama tapi hasil tumbuhnya berbeda), maka yang lebih patut kita herankan adalah orang yang menganggap bahwa setelah mati  kita tidak akan hidup lagi, sehingga mereka bertanya “apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi bentuk yang baru?”
Mari kita jawab dengan logika terlebih dahulu, pernah melihat pohon yang ditebang? Setelah di tebang ia mati kan? Namun kenapa masih tumbuh tunas? Yang nanti akan menjadi seperti pohon yang mati tersebut namun dalam bentuk yang lain (tidak identik) walaupun tanpa melewati perkawinan (tidak ada pecampuran gen, namun tetap tidak identik dengan induknya). Jadi sangat memungkin kan Allah menghidupkan apa yang sebelumnya mati.
Sekarang bagaimana? Masih kah kita menganngap diri kita tidak ada penciptanya? Masihkah kita menganggap tidak akan kembali kepada yang menciptakan kita, padahal secara logika saja, sesuatu itu ada karena ada yang mengadakan.
“Hai Manusia, Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan mu dan orang-orang sebelummu agar kamu bertakwa” (2:21)
Kalau kita merasa ada yang menciptakan, maka sembahlah pencipta kita, sembahlah Ia
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk mu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui” (2:22)
Ingat lah bumi ini hanya setitik debu, coba kita lihat galaksi kita, bima sakti, galaksi adalah planet2 yang berputar pada satu pusat, yaitu bintang, dan matahari adalah bintang dari galaksi bima sakti. Jika kita lihat ke langit ada berapa bintang? (banyak) sebanyak itu lah galaksi yang ada di jagad raya, itu baru langit pertama, yang Allah ceritakan dalam Qur’an dihiasi bintang-bintang. Belum langit kedua, ketiga, keempat, sampai ke tujuh.
(subhanallah J beruntunglah orang-orang yang berpikir)

Posted on 02.27 by Unknown

No comments

Jumat, 13 April 2012

Hari ini saya menghadiri sebuah acara di kampus, acaranya nonton bareng film pendek "Satu Tahun Cinta", ceritanya tentang remaja yang seperti saya lah dulu (hehe ngaku2). ceritanya begini remaja itu sebenarnya sudah tahu tidak boleh pacaran, tapi mungkin karena rasa dan lingkungan yang mendukung, lama kelamaan waktu menggiringnya untuk dekan dengan seseorang yang berhasil mengisi hatinya itu.

Namun dia bertemu dengan orang2 yang mengingatkan dia tentang Allah dan aturanNya, sehingga dia memutuskan untuk menjaga hijab, dengan orang yang sempat dekat dengannya

setelah nonton itu saya berpikir, bahwa selama ini saya terlalu membesar2kan rasa 'suka', sampai2 meng'galau'kan org yang baru saya kenal itu..

sebenarnya dia tidak pantas untuk saya pikirkan, untuk saya pelihara dalam hati, dia kan bukan siapa2 saya.. dia hanya terbawa waktu dan nyangkut sebentar dalam hati saya.

jodoh mah tidak akan tertukar, tidak cukupkah janji Allah bahwa Wanita yang baik untuk laki2 yang baik, dan laki laki yang baik adalah untuk perempuan yang baik. ???

masih kah mau nakal2 deket2 sama org yang belum halal, dan belum tentu akan halal untuk kita ? hmmm waktu juga yang akan menjawab



Posted on 06.47 by Unknown

No comments