Ketika mendengar sesuatu tentang kriteria calon suami, ada org yang suka bilang begini "bukannya matre tapi............" segudang lah alasan dia tentang mengapa menginginkan suami yang mapan.
ada juga yang bilang "Harta tidak menjamin kebahagiaan, yang penting cinta." (gombal pisan. kalo harta ga menjamin kebahagiaan, apalagi ga punya harta hehe)
yaa kita harus proporsional lah, cinta kita jangan buta, juga jangan silau oleh dunia
sebenarnya sudah ada standar yang diberikan rasul tentang kriteria dlm memilih pasangan, contohnya dalam hadist ini
Dari Abi Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena agamanya, nasabnya, hartanya, dan kecantikannya. Maka perhatikanlah agamanya kamu akan selamat.” (HR. Bukhari, Muslim)
selama yang kita pertimbangkan adalah empat hal ini, dengan mengutamakan hal yang pertama, maka kita jangan malu. takut dibilang matre lah, so alim lah, dll

saya sorot kalimat akhir dari hadist diatas MAKA PERHATIKANLAH AGAMANYA KAMU AKAN SELAMAT. jika kalimat ini dibalik maka akan berbunyi JIKA TIDAK MEMPERHATIKAN AGAMANYA KAMU TIDAK AKAN SELAMAT (CELAKA). jika kita mengutamakan standar2 dunia seperti harta, nasab, kecantikan/ketampanan dengan mengabaikan agamanya itu yang salah...

Barangsiapa mengawini seorang wanita karena memandang kedudukannya maka Allah akan menambah baginya kerendahan, dan barangsiapa mengawini wanita karena memandang harta-bendanya maka Allah akan menambah baginya kemelaratan, dan barangsiapa mengawininya karena memandang keturunannya maka Allah akan menambah baginya kehinaan, tetapi barangsiapa mengawini seorang wanita karena bermaksud ingin meredam gejolak mata dan menjaga kesucian seksualnya atau ingin mendekatkan ikatan kekeluargaan maka Allah akan memberkahinya bagi isterinya dan memberkahi isterinya baginya.” (HR. Bukhari)

yang lebih penting lagi, bukan bagaimana kita mencari pasangan hidup yang ideal, namun bagaimana menjadikan diri kita pantas untuk mempunyai pasangan yang ideal.

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga) (QS an-nuur:26)